Pohon Bodhi Tanaman Yang Berhubungan Dengan Buddha

 Oleh: Nyanasila

https://tisarana.net

Assatha. Pohon Bodhi, disebut assatha dalam bahasa Pali memiliki nama botani Ficus religiosa. Ini adalah pohon ara spesial dan memiliki dahan besar yang menyebar, daunnya berakhir dengan ujung runcing yang khas. Assatha terkadang tumbuh di pohon lain dan menghalangi pohon tersebut (S.v.96). 

Pohon Bodhi juga dapat tumbuh di dinding bangunan yang mengakibatkan kerusakan besar. Seperti pohon Ara lainnya, ia tumbuh dari benih kecil menjadi pohon besar (S.v.96).

Dikisahkan bahwa jantung seorang ibu berdetak kencang saat melihat putranya "seperti daun lembut assatha yang gemetar tertiup angin" (Ja.v.328; vi.548). Assatha dianggap suci di India berabat-abat sebelum Buddha dan diwakili dalam segel dari Mohenjodaro yang berasal dari sebelum 1000 SM.

Dalam kisah lima kebangkitan Buddha, pohon Bodhi hanya disebutkan satu kali (Sn.245-449; M.i.17-22, 166-67, 246-49; Ud.1-2 di ulang di Vin.i.1). Hal ini juga disebutkan dalam khotbah Mahasudassana, tambahan akhir dari Tipitak, tetapi di sana hanya disebut sebagai pohon assatha, yang merupakan nama umum untuk spesies pohon ini pada masa itu (D.ii.52).

Hal ini menunjukan bahwa Buddha tidak menganggap pohon Bodhi sangat penting dan juga demikian dengan beberapa generasi pertama umat Buddha. Dalam teks-teks lain, pohon ini disebut "Pohon Pengetahuan" (jnanadruma).

Menurut komentar Jataka, sebelum pencerahan sempurna Buddha, area di sekitar pohon Bodhi di tutup dengan pasir keperakan tanpa sehelai rumput pun tumbuh diatasnya dan semua pohon disekitarnya beserta semak berbunga sedang membungkuk seolah-olah memberikan penghormatan kepada pohon Bodhi (Ja.iv.233).

Menurut Nidanaktha, Buddha menghabiskan Minggu kedua di Uruwela (Bodh Gaya) memandangi pohon Bodhi sebagai rasa terima kasih atas perlindungannya yang telah dipersembahkan olehnya kepada Buddha (Ja.i.77).

Meskipun kejadian itu tidak disebutkan dalam Tipitaka. Teks yang sama menambahkan bahwa saat Buddha duduk bermeditasi di bawah pohon Bodhi, ankura biasanya berarti pucuk tetapi di sini harus mengacu pada bintik-bintik selubung merah mengilap yang dibuang saat daun baru dari pohon Bodhi tumbuh.

Pada abat-abat awal agama Buddha, pohon assatha menjadi simbol Buddha dalam dalam pahatan Bharhut dan Sanchi ia digambarkan seperti itu. Dalam Mahavastu, diberi julukan "Pohon Suci" (Mahadruma), Mvu.ii.280).

http://segenggamdaun.com

Cabang pohon Bodhi dibawa ke Sri Lanka oleh biksuni Sanghamitta, putri Raja Asoka, pada abat ke-2 SM dan diyakini masih tumbuh di Anuradhapura. Leluhur jauh dari pohon Bodhi asli tumbuh di belakang wihara Mahabodhi di Bodh Gaya. Pohon itu ditanam di sana oleh arkeologi Ingris Alexander Cunningham pada tahun 1875.

Di sadur dari buku Agama Buddha, Alam, dan Lingkungan karya Bhante Dhammika, diterbitkan oleh Dian Dharma, 2021.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

YUK, KITA BANTU! GOTONG ROYONG RP.10.000

PADEPOKAN MEDITASI BUDDHAYANA

PUASA BUDDHIS