KELAHIRAN KEMBALI DAN ANATTA
Oleh: Nyanasila, Thera.
Sebuah pemahaman yang terkadang sulit untuk dipahami adalah mengenai kelahiran kembali dan ketiadaan; tanpa diri (anatta). Sering kali pemahaman ini dianggap sebagai perpindahan jiwa yang sama (reinkarnasi).
Buddhisme mengajarkan kelahiran kembali dan juga tentang ketiadaan, kebanyakan orang sulit memahami bagaimana kelahiran kembali terjadi. Mereka bertanya, ‘Jika tidak ada diri atau jiwa,’ ‘apakah yang berjalan dari satu kehidupan ke kehidupan berikutnya?’
Pertanyaan di atas merupakan pertanyaan yang umum ada pada hampir semua orang. Namun, ketika mereka memahami fungsi kerja karma
produktif dan suportif yang menjadi kesadaran menjelang kelahiran, tidaklah
demikian.
Pertama, Buddha tidak mengajarkan bahwa tidak ada diri seperti demikian; kekal – Ia mengajarkan bahwa tidak ada yang permanen, semua berubah, diri metafisik. Dalam Buddhisme, sebagaimana dalam psikologi kontemporer, diri dipahami sebagai kesan, ingatan, sifat, dan watak yang terus berkembang. Maka ‘diri’ inilah yang berjalan dari satu kehidupan menuju kehidupan berikutnya.
Sebuah perumpamaan yang diberikan oleh Ven. Sharvasti Dhammika mengenai bola billiard cukup memberikan gambaran mengenai kelahiran kembali.
Bayangkan tiga bola billiard yang berada dalam satu garis, saling bersentuhan satu sama lain dan bola keempat memiliki jarak serta segaris dengan ketiga bola lainnya. Sekarang bayangkan seorang laki-laki menyodok bola keempat dengan tongkatnya dan dengan cepat melintasi meja serta menyentuh bola pertama dalam satu garis lurus.
Bola keempat yang sedang bergerak akan segera berhenti, bola pertama dan kedua akan tetap ditempat, sedangkan bola ketiga, yang terakhir dalam barisan akan melintasi meja dan masuk lubang. Apakah yang terjadi?
Energi bola keempat telah mengalir melalui bola pertama dan kedua dalam barisan, menuju bola ketiga, menggerakkannya sehingga bergerak melintasi meja.
Dengan cara yang sama, energi mental yang membangkitkan dan biasanya kita sebut ‘diri’ bergerak dari satu tubuh ketubuh yang lain.
Hal yang memungkinkan energi ini mengalir melalui medium dan menggerakkan objek lainnya adalah kemampuan perubahannya. Hal yang sulit dijelaskan adalah pemikiran bahwa jiwa atau roh yang dapat berpindah dari satu lokasi atau dimensi ke dimensi berikutnya tanpa berubah. Jadi bukan jiwa yang sama berpindah dari dimensi satu kedimensi lainnya.
Sadhu
BalasHapusSadhu 🙏
BalasHapusSadhu🙏
BalasHapus