Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2021

ALAM SEMESTA TERBENTUK KARENA SEBAB ALAMIAH

Gambar
  Oleh: Nyanasila, Thera. Alam semesta adalah seluruh angkasa dan segala sesuatu didalamnya. Berdasarkan semua konsep kuno tentang alam semesta, alam semesta menurut Buddha adalah yang paling realistis.  Menurut Beliau, alam semesta tidak memiliki awal atau akhir (S.ii.178) melainkan lebih kepada alam yang terbentuk, musnah, dan berbentuk lagi selama suatu jangka waktu yang sangat panjang (D.iii.84). Di dalam alam semesta terdapat sistem dunia yang tidak terhitung banyaknya   yang menyerupai galaksi-galaksi. Buddha berkata bahwa di dalam sistem dunia terdapat ‘ribuan matahari, ribuan bulan, ribuan benua’ (A.i.227). Beliau juga berkata tentang ‘wilayah kegelapan yang hitam dan suram diantara sistem-sistem dunia, di mana walau seberapa pun kuat dan megahnya cahaya bulan dan matahari, cahaya itu tak dapat mencapainya’ (M.iii.124), yang artinya bahwa galaksi ini berada dalam jarak yang sangat jauh dengan galaksi lainnya diangkasa.   Beberapa agama meyakini bahwa ke...

APAKAH BUDDHA MENGAJARKAN PAHAM AGNOSTISME?

Gambar
  Oleh: Ven. Sharvasti Dhammika Agnostisme merupakan istilah filsafat yang menyatakan mustahil untuk mengetahui segala sesuatu tentang Tuhan. Terkadang dikatakan bahwa Buddha adalah seorang agnotis, namun bukanlah demikian kiranya. Beliau memang jarang menjawab pertanyaan mengenai keberadaan atau sifat Tuhan, hal ini dikarenakan pertanyaan demikian tidak dibahas oleh para pemikir pemimpin ajaran pada saat itu.  Baik Mahavira, pendiri Jainisme, P ῡ rana Kassapa, Makkhali Gosāla, Ajita Kesakambali atau Buddha sendiri, tidak membabarkan konsep tentang makhluk tertinggi dimana pun dalam filosofi mereka dan saat ide tentang Tuhan menjadi topik diskusi, Buddha menjelaskan posisinya secara gamblang dan pasti Beliau menolaknya sebagai suatu hal yang tidak dapat dipertahankan secara bukti, logika, dan moral. Sebagai contoh Beliau mendiskusikan masalah kontradiksi antara Kemahakuasaan Tuhan dan kehendak bebas. Ada beberapa biksu dan pendeta yang percaya bahwa pengalaman apapun ya...

BERKAH TERLAHIR SEBAGAI MANUSIA

Gambar
  Oleh: Nyanasila, Thera. Mendapatkan kelahiran sebagai manusia ketika Dhamma telah dibabarkan dengan baik, namun tidak memanfaatkannya, maka sebenarnya telah melewatkan waktu yang berharga. [1] Manusia [2] secara harafiah artinya “batin yang tajam dan maju.” Karena batin manusia sangat tajam, hal ini membuat manusia jauh lebih mampu memahami kebajikan dan kejahatan dibandingkan makhluk hidup lain n ya, sehingga manusia dapat mengembangkan Kebuddhaan, bahkan kejahatan-kejahatan serius seperti membunuh orang tua . [3] Bukan hanya dari sisi ketajaman batin, namun dari sisi jenis a lam kelahiran juga memiliki keunggulan dibandingkan alam kelahiran lainnya, di alam manusia memiliki perpaduan dengan kesengsaraan dan kenikmatan, penderitaan dan kebahagiaan tertinggi , bahkan menawarnakan kesempatan untuk mencapai kebahagiaan, sehingga dianggap sebagai alam penuh kenikmatan. [4] Meski alam manusia merupakan alam penuh kenikmatan, namun terlahir sebagai manu...